KKN

 CASEY STONER

Casey Stoner, seorang pembalap MotoGP yang berasal dari Australia. Pria kelahiran 16 Oktober 1985 di New South Wales, Australia, ini telah bergabung bersama tim Repsol Honda dan satu tim dengan Daniel Pedrosa dan Andrea Dovizioso. Stoner sudah menunjukan bakat dan minatnya untuk mengendarai sepeda motor sejak kecil, bahkan keluarganya sangat menyukai kompetisi balap. Ia telah mengendarai PeeWee 50cc milik kakak perempuannya, Kelly, di sekitar halaman rumah pada usia tiga tahun. Dia ikut berkompetisi di Australian Long Track Titles di NSW Central Coast ketika berusia dua belas tahun dan berpartisipasi dalam lima kategori berbeda dengan masing-masing mempunyai tujuh putaran dan 35 balapan dalam satu akhir pekan.

Kemudian, Stoner berhasil mendapatkan juara 32 dari 35 balapan dan lima dari lima kejuaraan Australia dalam satu pertemuan. Pada tahun 2000, ia melakukan debut pertamanya melalui balap jalanan dan menang dalam Kejuaraan Aprilia 125cc di Inggris. Pada tahun yang sama, ia juga ikut berpartisipasi dalam dua putaran Kejuaraan 125cc Spanyol. Kemudian, Stoner mengikuti kompetisi kejuaraan Inggris dan Spanyol, ia berhasil menempati posisi kedia di dua kejuaraan. Setelah keberhasilan yang diraihnya, ia menerima entri wildcard ke dalam Seri Dunia MotoGP 125cc di Inggris dan Australia. Penampilannya yang impresif sangat menarik hari pembalap sekaligus manajer tim Cucio Secchinello dan berhasil menempati finis pada urutan ke-18 dan ke-12. Pada tahun berikutnya, Stoner mengikuti MotoGP di kelas 250cc bersama LCR Racing. Ini merupakan tahun debutnya di usia enam belas tahun, ia menunjukkan bakat dan kecepatannya dengan menghasilkan posisi kelima di Brno.

Tahun 2003 pada seri GP 125cc, Casey Stoner masih bersama dengan LCR Racing dan didukung motor Aprilia, ia berhasil mencatat empat kali finis podium dan memenangkan balapan pertamanya pada akhir musim di Valencia. Kemenangan pertamanya dalam acara Grand Prix menandai tonggak penting dalam kariernya. Dengan hasil ini, ia selanjutnya berhasil duduk di PS klasemen dengan jumlah 125 poin. Pada musim 2004, Stoner berpisah dengan LCR Racing dan pindah ke Red Bull KTM saat ia berusia delapan belas tahun. Di musim ini, ia naik podium sebanyak enam kali dan memenangkan kelas KTM GP untuk pertama kalinya serta mendapat posisi klasemen kelima dengan 145 poin.

Kemudian, Stoner kembali bersama tim Lucio Cecchinello pada tahun 2005 ke kelas 250cc dengan pabrikan Aprilia. Dia tampil untuk bersaing dengan pembalap Daniel Pedrosa dan menaiki podium sebanyak sebelas kali serta menang balapan di Portugal, Shanghai, Qatar serta Istanbul. Stoner mewujudkan mimpinya untuk mengikuti balapan di MotoGP tahun 2006 melalui kelas tercepat dan paling terkenal. Dalam mengikuti MotoGP keduanya, ia berhasil meraih pole positon dan finis kedua dari sepersekian di belakang pemenang Melandri. Pada pertengahan musim, ia selanjutnya tampil labil dan banyak melakukan kesalahanfatal yang berujung pada kecelakaan. Meskipun begitu, ia mendapati finis kedelapan di musim rookie MotoGP dengan jumlah 119 poin.

Musim 2007, Stoner bergabung dengan Tim Ducati Marlboro. Dia menjadi salag satu penentu kecepatan dalam pengujian musim dingin dan menunjukkan bahwa ia cepat menyedsuaikan diri dengan ban Desmosedici GP7 dan Bridgestone. Mengawali musim tersebut, ia tampil sangat luar biasa dengan mendapatkan kemenangan di Qatar, Turki, dan China. Stoner berhasil menang sepuluh lomba dan meraih enam pole, serta mengantarnya pada kejuaraan dunia MotoGP 2007 dengan selisih 125 poin atas peringkat kedua Dani Pedrosa. Pada musim 2009, Stoner kembali bersaing untuk gelar MotoGP sekali lagi dan masih bertahan dengan tim Ducati. Ia menempuh persaingan ketat di Qatar dengan melawan Fiat Yamaha yaitu Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo. Dia berhasil memenangkan balapan pembuka di musim Qatar. Selanjutnya, Stoner terhalang oleh masalah kesehatan yang memaksanya untuk melewatkan tiga balapan di pertengahan musim, termasuk pada event GP di Brno, Indianapolis, dan Misano. Usai sembuh dari sakitnya, Stoner kembali bersaing di Portugal dan langsung menempati podium kedua. Namun setelah kemenangan itu, ia mendapat serangkaian penyelesaian buruk dan menyingkirkannya dari kMemasuki musim 2012, pembalap Australia itu mengejutkan dunia MotoGP karena pada musim ini menjadi musim terakhirnya dengan memutuskan untuk pensiun di usia 27 tahun dan ingin fokus pada keluarganya.








No comments:

Post a Comment